TINGGALKANLAH PERDEBATAN
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
sahabat fillah yg saya hormati ...
Rasulullah SAW bersabda : ” Tidaklah sesat sesuatu kaum sesudah mendapatkan petunjuk kecuali sesudah mereka diberi jidal ( perdebatan )” ( HR.Ahmad 2/252 , Tirmidzi : 3252 , Ibnu Majah : 48 dll )Rasulullah SAW bersabda : ” Seseorang hamba itu belum mencapai hakekat iman dengan sempurna sehingga ia meninggalkan perdebatan walaupun ia berada pada pihak yang benar ”Muslim bin Yasir berkata : ” Jauhilah perdebatan itu , karena perdebatan itu merupakan energi yang terbuang dengan sia-sia bagi orang yang berilmu , dan dalam perdebatan itu syetan selalu berusaha untuk menggelincirkan ”Pada suatu ketika dikatakan kepada Imam Malik : ” Seseorang yang berilmu tentang Sunnah-Sunnah apakah ia berdebat untuk membela Sunnah-Sunnah tersebut ? ” Beliau menjawab : ” Tidak , tetapi hendaklah dia khabarkan tentang Sunnah-Sunnah kalau diterima ( maka bagus ) , kalau tidak maka hendaklah dia diam .”Imam Malik berkata : ” Adu mulut ( debat ) dan berbantah-bantahan dalam ilmu akan menghilangkan cahaya ilmu ”. Beliau juga berkata : ” Debat dalam masalah ilmu akan mengeraskan hati dan menimbulkan pencelaan-pencelaan ( saling mencela ) . Beliau juga berkata : ” Seseorang diantara mereka ( yang suka berdebat ) berbicara bagaikan onta yang meradang karena syahwat dengan mengatakan ; ini begini . . . ini begini , menggeram dalam ucapannya”Ibrohim An-Nakhaiy berkata : ” Tidak pernah sekalipun aku berdebat atau perang mulut ”Abdul Karim Aljazairy berkata : ” Tidak akan pernah berdebat seseorang yang wara’ ”Disebutkan dalam sunan at-Tirmidzi dan lain-lainnya dari Abdullah bin ’amr secara marfu’ Rasulullah SAW bersabda : ” Sesungguhnya Allah sangat membenci orang-orang yang pandai bicara yang memutar-mutar lisannya ( ahli debat ). ( HR : at-Tirmidzi : 2582 , Ahmad 2/165 , Abu Daud : 5005 )Firman Allah SWT : “ Dan mereka berkata: " Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. “ ( QS. AZ-Zukhruf : 58 )Rasulullah SAW bersabda : “ Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela , suka mengutuk , suka berkata kotor dan bukanlah orang yang suka bersilat lidah ( berdebat ) . ( HR. Al-Hakim )Rasulullah SAW bersabda : “ Haram bagi orang yang suka berkata kotor untuk masuk sorga “.Iyadl berkata : “ wahai Rasulullah , sesungguhnya ada seseorang dari kelompokku yang mencela dan mencaci maki saya , maka apakah saya boleh mencela dan mencaci maki orang tersebut ? , Beliau menjawab : “ Dua orang yang saling mencaci adalah dua syetan yang sedang bertengkar dan berdebat” ( diriwayatkan oleh Ath Thayalusi berasal dari Ahmad )Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Aku menjamin sebuah rumah di pinggir Jannah (surga) bagi siapa saja yang Meninggalkan Perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang Meninggalkan Berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang Berakhlak Mulia” (HR. Abu Dawud)Umar Bin Khattab berkata : “Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam perdebatan itu” (Kanzul Ummal juz 3 hal 1165)Allah berfirman: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A'raf 7:199)Allah berfirman: "dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)
Rasulullah SAW bersabda : ” Tidaklah sesat sesuatu kaum sesudah mendapatkan petunjuk kecuali sesudah mereka diberi jidal ( perdebatan )” ( HR.Ahmad 2/252 , Tirmidzi : 3252 , Ibnu Majah : 48 dll )Rasulullah SAW bersabda : ” Seseorang hamba itu belum mencapai hakekat iman dengan sempurna sehingga ia meninggalkan perdebatan walaupun ia berada pada pihak yang benar ”Muslim bin Yasir berkata : ” Jauhilah perdebatan itu , karena perdebatan itu merupakan energi yang terbuang dengan sia-sia bagi orang yang berilmu , dan dalam perdebatan itu syetan selalu berusaha untuk menggelincirkan ”Pada suatu ketika dikatakan kepada Imam Malik : ” Seseorang yang berilmu tentang Sunnah-Sunnah apakah ia berdebat untuk membela Sunnah-Sunnah tersebut ? ” Beliau menjawab : ” Tidak , tetapi hendaklah dia khabarkan tentang Sunnah-Sunnah kalau diterima ( maka bagus ) , kalau tidak maka hendaklah dia diam .”Imam Malik berkata : ” Adu mulut ( debat ) dan berbantah-bantahan dalam ilmu akan menghilangkan cahaya ilmu ”. Beliau juga berkata : ” Debat dalam masalah ilmu akan mengeraskan hati dan menimbulkan pencelaan-pencelaan ( saling mencela ) . Beliau juga berkata : ” Seseorang diantara mereka ( yang suka berdebat ) berbicara bagaikan onta yang meradang karena syahwat dengan mengatakan ; ini begini . . . ini begini , menggeram dalam ucapannya”Ibrohim An-Nakhaiy berkata : ” Tidak pernah sekalipun aku berdebat atau perang mulut ”Abdul Karim Aljazairy berkata : ” Tidak akan pernah berdebat seseorang yang wara’ ”Disebutkan dalam sunan at-Tirmidzi dan lain-lainnya dari Abdullah bin ’amr secara marfu’ Rasulullah SAW bersabda : ” Sesungguhnya Allah sangat membenci orang-orang yang pandai bicara yang memutar-mutar lisannya ( ahli debat ). ( HR : at-Tirmidzi : 2582 , Ahmad 2/165 , Abu Daud : 5005 )Firman Allah SWT : “ Dan mereka berkata: " Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. “ ( QS. AZ-Zukhruf : 58 )Rasulullah SAW bersabda : “ Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela , suka mengutuk , suka berkata kotor dan bukanlah orang yang suka bersilat lidah ( berdebat ) . ( HR. Al-Hakim )Rasulullah SAW bersabda : “ Haram bagi orang yang suka berkata kotor untuk masuk sorga “.Iyadl berkata : “ wahai Rasulullah , sesungguhnya ada seseorang dari kelompokku yang mencela dan mencaci maki saya , maka apakah saya boleh mencela dan mencaci maki orang tersebut ? , Beliau menjawab : “ Dua orang yang saling mencaci adalah dua syetan yang sedang bertengkar dan berdebat” ( diriwayatkan oleh Ath Thayalusi berasal dari Ahmad )Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Aku menjamin sebuah rumah di pinggir Jannah (surga) bagi siapa saja yang Meninggalkan Perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang Meninggalkan Berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang Berakhlak Mulia” (HR. Abu Dawud)Umar Bin Khattab berkata : “Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam perdebatan itu” (Kanzul Ummal juz 3 hal 1165)Allah berfirman: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A'raf 7:199)Allah berfirman: "dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)